Nagari Koto Kaciak Gelar Pelatihan Nagari Digital: Dorong Transformasi Menuju Tata Kelola Berbasis Teknologi
Koto Kaciak, 29 Agustus 2025 – Pemerintah Nagari Koto Kaciak menggelar kegiatan Pelatihan Nagari Digital yang bertempat di Aula Kantor Wali Nagari Koto Kaciak pada hari Jum’at, 29 Agustus 2025, dari Jam 09.00 s.d 16.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perangkat nagari dan menghadirkan narasumber dari Politeknik Negeri Padang. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan nagari dalam mengimplementasikan sistem digital guna menunjang pelayanan publik yang efektif dan transparan.
Acara dibuka secara resmi oleh Wali Nagari Koto Kaciak, Zul Fahmi, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya digitalisasi dalam tata kelola pemerintahan nagari. "Kita hidup di era yang menuntut kecepatan dan efisiensi. Digitalisasi bukan hanya tuntutan zaman, tapi juga peluang untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," ujarnya. Ia berharap para peserta serius mengikuti pelatihan dan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Nagari, Nofernil Yusril, yang juga memberikan sambutan. Beliau menekankan bahwa Bamus mendukung penuh program Nagari Digital sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari. "Dengan sistem digital, pengawasan dan evaluasi kinerja perangkat nagari akan menjadi lebih mudah dan terbuka," katanya.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN), H. Syaiful Amri Datuak Basa, menyampaikan bahwa nilai-nilai adat dan budaya juga dapat dikembangkan dan disosialisasikan melalui media digital. Ia mengajak seluruh unsur masyarakat untuk terbuka terhadap perubahan teknologi tanpa melupakan jati diri nagari. “Adat dan teknologi bisa berjalan seiring. Yang penting, semangat kebersamaan dan gotong royong tetap menjadi fondasi,” pesannya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Nagari, Teti Marni, mengungkapkan bahwa digitalisasi juga membuka peluang besar bagi kaum ibu dan perempuan nagari dalam mengembangkan keterampilan serta usaha ekonomi kreatif berbasis teknologi. “Dengan pelatihan seperti ini, ibu-ibu PKK bisa lebih melek digital, bahkan bisa memasarkan produk UMKM ke luar daerah melalui media sosial dan marketplace,” ujarnya penuh semangat.
Narasumber dari Politeknik Negeri Padang, yang diwakili oleh Dr. Ir. Yuhefizar, memaparkan materi seputar konsep dasar nagari digital, aplikasi pelayanan publik digital, dan sistem informasi nagari. Ia menekankan bahwa keberhasilan implementasi Nagari Digital sangat bergantung pada komitmen dan kolaborasi dari seluruh unsur pemerintahan nagari. “Nagari Digital bukan hanya tentang aplikasi, tapi tentang perubahan cara berpikir dan bekerja,” jelasnya. Hal senada juga disampaikan oleh Raemon Syaljumairi sebagai tim nagari Digital dari Politeknik Negeri Padang.
Selama pelatihan, para peserta diajak untuk langsung mencoba sistem informasi nagari, termasuk fitur untuk pengelolaan data kependudukan, surat menyurat, layanan sosial, hingga laporan keuangan yang terintegrasi secara digital. Kegiatan berlangsung interaktif dan disambut antusias oleh seluruh peserta.
Testimoni positif datang dari Wendra Kristin, Sekretaris Nagari Koto Kaciak, yang merasa pelatihan ini sangat membantu dalam memahami alur digitalisasi administrasi pemerintahan. “Biasanya kami masih manual dalam pelayanan surat menyurat. Sekarang, setelah tahu caranya, semua bisa dikerjakan lebih cepat dan rapi,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ilit Khaira Muslida, Kepala Urusan Pemerintahan. Ia mengaku awalnya ragu dengan sistem digital, namun setelah mendapat penjelasan dan praktik langsung, ia menjadi lebih yakin. “Ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Ini justru sangat membantu kami di lapangan,” katanya.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen dari seluruh elemen nagari, pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal transformasi digital di Nagari Koto Kaciak. Pemerintah nagari optimis bahwa ke depan, pelayanan publik akan semakin mudah, cepat, dan transparan, serta mampu menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai adat yang telah mengakar kuat di masyarakat.